Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menjadi pemain utama di bidang teknologi informasi di dunia dalam waktu dekat, kata pengamat teknologi informasi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rudy Suryanto.
"Saat ini Indonesia telah masuk 10 besar tujuan perusahaan teknologi informasi dunia menurut `IT Destination Survey`. Hal itu disebabkan oleh potensi pasar Indonesia yang luar biasa besar," katanya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, saat ini teknologi terus mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan tersebut misalnya semakin berkembangnya teknologi yang berbasis mobilitas.
"Mungkin tidak lama lagi peran PC, laptop, dan netbook akan digeser oleh tablet PC dan smartphone. Untuk mempersiapkan lulusan yang menguasai kemampuan teknologi informasi yang semakin berkembang tersebut, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan National Institute of Information Technology (NIIT) India," katanya.
Ia mengatakan NIIT India adalah penyedia pelatihan teknologi informasi yang telah beroperasi di 40 negara dengan total jumlah lulusan sebanyak 20 juta orang.
"UMY dan NIIT berencana menggelar beberapa program pelatihan antara lain `web design`, `English for work`, dan `software engineering`," kata Rudy yang juga Ketua Program Kerja Sama UMY-NIIT India.
Menurut dia, UMY dan NIIT percaya strategi yang tepat untuk meningkatkan keterserapan lulusan di dunia kerja adalah membekali mahasiswa dengan kemampuan teknologi informasi dan "softskills".
"Saat ini juga sedang dipersiapkan program UMY menjadi salah satu `NIIT-Android Training Center`. Android adalah `platform mobile` pertama yang benar-benar terbuka dan kompatibel hampir di semua `hardware` baik tablet PC maupun handset," katanya.
Ia mengatakan saat ini Android adalah sistem operasi paling populer setelah IOS dari Apple, dan kini telah diaktivasi oleh lebih dari 100 juta pemakai.
"Sebagai langkah persiapan, UMY pada Oktober 2011 telah mengirimkan dua staf untuk dididik langsung di India dalam pelatihan Android. Pelatihan Android yang diselenggarakan itu bersertifikasi internasional dengan harga yang terjangkau oleh mahasiswa dan siswa SMK," katanya.
Menurut dia, setelah mengikuti pelatihan tersebut, mahasiwa atau siswa SMK bisa langsung membuat aplikasi Android untuk dipasarkan di Android Market Google atau mengembangkan aplikasi Android untuk perusahaan atau UKM di Indonesia.
"Setelah mengembangkan Android Training Center, selanjutnya UMY, NIIT, dan Aliansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah akan bersama-sama mengembangkan pusat penempatan kerja untuk membantu lulusan dalam mencari kerja dan membantu perusahaan mendapatkan sumber daya manusia yang diinginkan," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar